Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soroti Pangan, Ini 5 Kritik Kubu Prabowo Terhadap Pemerintahan Jokowi

image-gnews
Forum Boyolali Bermartabat melakukan aksi damai Save Tampang Boyolali di Boyolali, Jawa Tengah, 4 November 2018. Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan atas pidato Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto yang dinilai meresahkan warga Boyolali. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Forum Boyolali Bermartabat melakukan aksi damai Save Tampang Boyolali di Boyolali, Jawa Tengah, 4 November 2018. Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan atas pidato Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto yang dinilai meresahkan warga Boyolali. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno terus melancarkan kritik-kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sektor yang menjadi bulan-bulanan kritik Prabowo Cs belakangan adalah sektor pangan.

BACA: Swasembada Pangan Disebut Kubu Prabowo, Ini Penjelasan Kementan

Dalam berbagai kesempatan, Tim Prabowo - Sandiaga beberapa kali melontarkan kritiknya soal kondisi pangan di era Presiden Joko Widodo. Berikut ini adalah lima kritik kubu Prabowo - Sandiaga soal pangan yang dihimpun Tempo.

1. Duit Rp 100 ribu hanya bisa belanja bawang dan cabai

September lalu, Sandiaga Uno melontarkan kritiknya berkaitan dengan melemahnya rupiah. Imbasnya, harga pangan pun melambung. Kala itu, ia bercerita soal duit Rp 100 ribu hanya bisa digunakan berbelanja bawang dan cabai. Cerita itu ia peroleh dari seorang wanita bernama Lia kala bertandang ke Pekanbaru, Riau.

"Ibu Lia cekcok sama suaminya gara-gara uang belanja dikasih Rp 100 ribu pulang cuma bawa bawang sama cabai," ujar Sandiaga Uno, Rabu, 5 September 2018. "Kita bicara ini lepas dari politik praktis, warga terbebani." 

Keluhan lainnya, kata Sandiaga, ialah kenaikan nilai tular rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Di Pekanbaru, kata Sandiaga, banyak ibu-ibu di Pasar Cik Puan yang memperlihatkan screenshot kurs dolar AS yang melambung melalui ponsel mereka. Kala itu rupiah melemah mendekati Rp 15 ribu per dolar AS.

2. Harga bahan pokok melambung, tempe setipis ATM

Sandiaga Uno mengaku sempat mendapat keluhan dari masyarakat, salah satunya menyangkut harga bahan pokok yang merangkak naik dan rendahnya daya beli masyarakat.  "Tempe katanya sekarang sudah dikecilkan dan tipisnya udah hampir sama dengan kartu ATM. Ibu Yuli di Duren Sawit kemarin bilang, jualan tahunya sekarang dikecilin ukurannya," kata Sandiaga, Jumat, 7 September 2018.

Sandiaga mengaku keluhan serupa juga dia dengar selama berkunjung ke sejumlah daerah. Ia mengatakan calon presiden Prabowo Subianto juga mendapat keluhan serupa. Belakangan, temuan besar tempe yang ditemukan bekas Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun menjadi beraneka rupa, antara lain tempe saset, tempe sebesar tablet, tempe sebesar handphone jadul, hingga tempe sebesar batako.

3. Impor pangan melambung

Sandiaga mengkritik kebijakan impor pangan yang dilakukan pemerintah Presiden Jokowi. Menurut Sandiaga, produksi pertanian Indonesia melimpah. "Tapi keran impor masih saja dibuka. Kasihan petani, kerja keras tapi hasilnya dijual murah," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis Senin, 5 November 2018. Dia mengingatkan Indonesia 2019 harus fokus pada bidang ekonomi.

Bersama pasangannya, calon Presiden Prabowo Subianto, Sandiaga mengatakan tujuannya memperbaiki kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat, menjembatani jurang yang menganga antara si kaya dengan si miskin. "Saya dan Pak Prabowo akan membuat kebijakan-kebijakan ekonomi yang berpihak kepada rakyat. Termasuk melakukan pembatasan impor bahan-bahan kebutuhan pokok yang bisa diproduksi sendiri," kata Sandiaga.

Janji menyetop impor pangan juga keluar dari mulut Prabowo Subianto. Sebelumnya, pada acara Tabligh Akbar dan Deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi atau Koppasandi di Gelanggang Olahraga Gor Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta, Ahad 4 November 2018, Prabowo Subianto mengatakan, tidak akan memberlakukan impor bila terpilih menjadi Presiden.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saya bersaksi kalau saya menerima amanat bangsa Indonesia, saya akan membuat Indonesia berdiri di kaki sendiri. Kita tak perlu impor saudara-saudara, harus mampu swasembada pangan. Tidak perlu kirim Rp 3 miliar lebih untuk bayar bahan bakar,” kata Calon Presiden nomor urut 02 ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

38 menit lalu

Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Prof. Yusril Ihza Mahendra memberikan sambutan saat acara pembukaan Musyawarah Dewan Partai (MDP) Partai Bulan Bintang di Kantor DPP PBB di Jakarta, Sabtu 18 mei 2024. ANTARA/Genta Tenri Mawangi.
Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya


Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

9 jam lalu

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Bakal Capres Ganjar Pranowo, dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima bibit Mari Sejahterahkan Petani (MSP) di Rakernas IV PDIP. Dok. PDIP
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.


Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

18 jam lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.


Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

19 jam lalu

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

Bambang Soesatyo menegaskan PADIH UNPAD siap membantu pemerintahan Prabowo - Gibran dalam pembangunan hukum di Indonesia.


Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

22 jam lalu

Menkeu Sri Mulyani dan Presiden Joko Widodo. TEMPO/Subekti.
Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.


Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

22 jam lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

Bagaimana pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN di tengah bergulirnya isu penambahan kementerian di kabinet Prabowo?


Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

23 jam lalu

Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggapi rencana Prabowo Subianto alokasikan Rp 16 triliun per tahun untuk IKN.


Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

1 hari lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat (tengah) beserta jajaran memberikan keterangan saat konferensi pers soal Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-5 di DPP PDIP, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Rakernas PDIP yang digelar pada 24-26 Mei ini, Djarot mengatakan tidak mengundang Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin karenanya keduanya sedang sibuk dan menyibukan diri. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

PDIP tidak mengundang Jokowi dalam acara Rakernas V di Jakarta. Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan PDIP juga bakal menentukan sikap politiknya.


Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo. Foto Sekretariat Presiden
Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.


Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

1 hari lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat (tengah) memberikan keterangan saat konferensi pers soal Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-5 di DPP PDIP, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Rakernas PDIP yang digelar pada 24-26 Mei ini, Djarot mengatakan tidak mengundang Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin karenanya keduanya sedang sibuk dan menyibukan diri. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

PDIP akan lakukan Rakernas V di kawasan Ancol, Jakarta pada 24-26 Mei 2024. Apa persiapan dan yang akan dibahas dalam Rakernas PDIP itu?